Buruknya Pengawasan Pembangunan Di Desa Majau, Kadis DPMPD Bungkam

Buruknya Pengawasan Pembangunan Di Desa Majau, Kadis DPMPD Bungkam

Pandeglang, Banten | bantenupdate.com – Proyek pembangunan jalan paving block di Kampung Bojong manggah dengan volume 2,51M X 200M, yang berada di Desa Majau Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten, kini menjadi sorotan tajam publik. Proyek yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025 diduga kuat tidak transparan dan dikerjakan asal-asalan, Rabu (29/10/2015).

‎Pantauan di lapangan memperlihatkan kondisi hasil pekerjaan yang baru selesai namun sudah banyak mengalami kerusakan. Sejumlah paving tampak patah, bergelombang, bahkan sebagian mulai lepas dari posisi semula. Kondisi ini memunculkan dugaan bahwa kualitas material yang digunakan tidak sesuai standar teknis.

‎Masyarakat setempat merasa kecewa karena proyek yang seharusnya membawa manfaat justru meninggalkan kekecewaan. “Baru saja selesai dikerjakan, tapi sudah rusak. Kami bingung, apakah memang kualitasnya jelek atau pemasangannya asal-asalan,” ujar salah satu warga dengan nada kesal.

‎Sementara itu, Deden kepala desa majau saat di konfirmasi mengatakan bahwa, jalan tersebut sebelumnya telah di lakukan pemadatan dengan menggunakan batu sekrup sebanyak 7 mobil.

‎"terkait pembangunan jalan paving blok yang ada di Bojong manggah sebenarnya pemadatan itu sudah kami lakukan dengan batu sekrup kalo tidak salah itu 7 mobil," katanya.

‎Menurutnya, saat dilaksanakannya pembangunan tersebut banyak mengalami kendala, salah satu diantaranya faktor cuaca serta kondisi jalan yang labil menjadikan penyebab amblasnya jalan tersebut.

‎"ketika kita bangun pada saat 2 bulan yang lalu cuaca musim hujan terus letak jalan itu ada di tengah sawah dan pada saat itu pula di daerah tersebut sedang panen padi dan jalan yang bisa di lalui hanya jln itu apalagi bebannya bisa mencapai 5-7 ton per truknya dan kami sudah melarang setiap kendaraan yang lewat jln itu apalagi mobil yang bebannya cukup besar", kilahnya.

‎Lemahnya pengawasan dalam pekerjaan tersebut diduga menjadi sebab buruknya hasil pekerjaan sehingga kurang maksimal. Menindak lanjuti kejadian tersebut, awak media berupaya melakukan komunikasi terhadap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Kabupaten Pandeglang Muslim Taufiq untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. 

‎Namun, Kepala dinas tersebut seolah abai terhadap informasi yang diberikan melalui pemberitaan sebelumnya oleh wartawan. Hingga berita ini di tayangkan, Muslim Taufiq seolah bungkam karnanya, sampai saat ini dirinya tidak menjawab atau membalas pesan yang telah disampaikan oleh wartawan kepadanya, (Wan).