Baru Selesai, Paving Blok Sudah Rusak — Diduga Akibat Buruknya Pengawasan dan Kurangnya Pemadatan Saat Pengerjaan
Pandeglang, Banten | Bantenupdate.com— Proyek pembangunan jalan lingkungan dengan konstruksi paving blok yang memiliki volume 2,51 M X 200 M baru rampung dikerjakan, kini tampak mulai rusak. Sejumlah titik badan jalan terlihat tidak merata, bahkan sebagian paving mulai amblas dan bergelombang. Kondisi tersebut memicu dugaan kuat bahwa proses pemadatan tanah dasar saat pengerjaan dilakukan secara asal-asalan.
Dari pantauan di lapangan, paving yang seharusnya menjadi solusi akses warga kampung Bojong manggah desa majau kecamatan Saketi kabupaten Pandeglang Banten itu kini justru menimbulkan ketidaknyamanan. Permukaan jalan yang bergelombang dan tidak rata dikhawatirkan akan mempercepat kerusakan lebih parah, terutama saat musim hujan tiba. Senin, (20/10/2025)
Beberapa warga sekitar mengaku kecewa dengan kualitas pekerjaan yang terkesan dikerjakan asal jadi. Tak hanya itu dalam prasasti yang sudah menempel di pinggir bagian jalan tidak dilengkapi keterangan tahapan satu atau dua melainkan hanya tertera tahun anggaran, hal itu dapat memicu kecurigaan serta dugaan ketidak transparan terhadap publik.
“Baru juga selesai beberapa bulan, tapi sudah rusak begini. Sepertinya tidak dipadatkan dengan benar sebelum dipasang paving,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya
Kecurigaan menguat bahwa Lemahnya pengawasan kinerja dari pihak pelaksana kegiatan TPK desa itu merupakan sebagai penyebab utama turunnya mutu sehingga memicu dugaan tidak melakukan tahapan teknis sesuai spesifikasi, terutama pada bagian lapisan dasar (subgrade) dan lapisan pasir urug yang menjadi penopang utama paving blok.
“Jika pekerjaan baru seumur jagung sudah rusak, itu jelas ada indikasi pelanggaran spesifikasi teknis. Pemerintah desa seharusnya melakukan evaluasi terhadap pelaksana agar kejadian serupa tidak terulang,” tagasnya.
Tak hanya badan jalan yang bergelombang akibat kurangnya pemadatan, pembangunan yang tak diketahui besar anggaran serta tahapan nya itu kini terlihat jelas pada badan jalan banyak patahan-patahan pada pavingblok yang diduga memiliki kwalitas rendah yang hampir mendekati barang bekas dan tak sesuai spesifikasi kontruksi, sehingga terkesan dipaksakan.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait termasuk Deden kepala desa majau belum memberikan keterangan resmi mengenai penyebab kerusakan maupun langkah perbaikan yang akan dilakukan. Karnanya, saat awak media mencoba menghubunginya melalui pesan serta telepon WhatsApp, kepala desa tersebut terkesan bungkam.
Sementara itu, masyarakat berharap agar pemerintah segera turun tangan dan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap proyek tersebut. Transparansi dan akuntabilitas dalam setiap pembangunan menjadi tuntutan utama agar dana publik benar-benar terserap sesuai tujuan dan memberikan manfaat nyata bagi warga. (Wan)








